Dejavu
Dejavu
Berlin, 22/03/18.Setiap apartment di Jerman di lantai paling bawah terdapat list daftar nama penghuni yang disebut Klingeln. Di sebelah kiri Klingeln ada tombol bulat sebagai bel untuk mengetuk pintu masing-masing kamar penghuni. Jangan sampai salah antara nama teman atau kerabat yg dikunjungi dan tombol yg dipencet loh karena tanpa anda sadari akan ada suara yg tiba-tiba muncul menyapa saat tombol berbunyi.
Ya suara dari dalam apartment yang akan menanyakan siapa gerangan tamu yg mengetuk pintu/bel. Kalau penghuni tidak kenal maka pintu utama apartement tidak akan dibuka bahkan bisa bermasalah kalau anda menekan bel yang salah karena dianggap mengganggu penghuni yang lagi istirahat.
Tapi terkadang ada yang menarik dari deretan nama penghuni yang membuat aku penasaran dan ingin memencet bel nya. Pengen tahu suara dan bahasa orang yang menjawab diseberang sana. Apakah nyaring, gahar, mendayu, merayu, malu-malu atau bernada curiga. Namun keinginan tersebut urung aku lakukan karena gak mau ambil resiko melanggar aturan di negeri orang.
Nama Depan
Kali ini ada nama baru di ujung atas kanan Klingeln yang membuat aku penasaran sampai ke ubun-ubun. Sebuah nama yang kata awalnya (forename) apabila dieja kedengaran seperti habit fenomenal dan kerap nyaring dalam pemberitaan media di negeriku. SKORUPSKI.
Apakah nama depan si doi mencerminkan sebagai pemain atau penggemar olah raga SKI atau bapaknya dulu tukang pencatat SKOR pertandingan yang sangat terkenal notorius (suka menaikkan skor) sehingga mengabadikan profesi yang dicintainya ke dalam nama anaknya menjadi SKORUP?
Bila digabung penggalan kata SKORUP dan SKI berbunyi menyerupai perilaku menyimpang para penyelenggara negara. Perilaku yang mengakibatkan negeri kita belum bisa maju dan makmur seperti cita-cita pendiri bangsa.
Tapi kalau nama Skorupski berkonotasi sama dengan korupsi rasanya gak mungkin ya orang tua memberikan nama sedemikian buruk terhadap anaknya. Bukankah pemberian nama ditabalkan kepada seorang anak juga sebagai harapan dan doa orang tua untuk anak kelak.
Atau bisa jadi orang tuanya adalah penggiat anti korupsi. Sebagai aktivis yang malang melintang melawan perbuatan korupsi di negaranya maka untuk mengenang kisah kegetiran perjuangannya dan mengingatkan siapa saja dampak buruk perbuatan kriminal tsb lalu melekatkannya pada nama anaknya. Skorupski adalah simbol perlawanan papanya terhadap suatu kezaliman.
Tau ah gelap...
Tau ah gelap...
Nama Tengah
Middle name lebih menggelitik lagi. Penggalan nama ini menggambarkan suatu barang komoditi yang sangat akrab ditelinga penikmat rokok di negeriku. Ia semacam benda addictive sebagai bahan dasar membuat rokok. Walaupun legal tapi membahayakan bagi kesehatan. KRETEK.
Jutaan orang bergantung hidup dengan keberadaan benda ini. Sejak proses pembibitan, penanaman, perawatan, panen, pengolahan, produksi, pengemasan, promosi, pemasaran hingga konsumsi. Pertandingan olah raga dan pentas musik bisa lesu darah kalau gak mendapatkan sponsor dari perusahaan yang memproduksinya.
Suatu anomali dinegeriku, dari sisi medis organisasi kedokteran mengatakan bahwa merokok membahayakan kesehatan bahkan sudah dicantumkan di dalam bungkus dampak buruknya.Namun saat pesta olah raga yang tujuannya untuk meningkatkan prestasi dan menggalakkan gaya hidup sehat malah memberikan ruang promosi dan membuka selebar-lebarnya bantuan dan dukungan pengusaha ahli hisap ini. Bagaimana mungkin prestasi olah raga meningkat dan warga masyarakat bisa dan mau hidup sehat kalau mereka dibombardir dengan iklan besar"an yang akhirnya bisa menjadi permisif dan menerima perilaku merokok sebagai sebuah habit yg lumrah.
Saat pentas musik cukup aneh lagi, kadang pembelian tiket sudah termasuk sebungkus rokok gratis yg diberikan saat memasuki arena. Aku pernah punya pengalaman beli 4 buah tiket nonton pertunjukan musik bersama istri dan kedua anakku. Maka aku mendapatkan 4 bungkus rokok gratis dan siap dihisap di dalam gedung pertunjukan bersama penonton lain. Coba bayangkan anak-anak kecil harus menjadi perokok pasif selama berjam-jam menghirup udara kotor yg mengepul di langit-langit gedung ditemani suara musik hingar bingar.
Merokok dipersepsikan melambangkan kejantanan dan keperkasaan. Lihat aja model iklannya selalu ditampilkan sosok pria gagah dan maskulin. Di masa remajaku semasa SMA dulu, kalau ingin disebut keren dan gaul harus mau mencoba dan mengisapnya. Lalu lari terbirit-birit dan sembunyi agar tidak kelihatan guru apalagi kepala sekolah yg sedang melintas. Mungkin pada terinspirasi gaya pria di iklan tsb kali ya.
Merokok dipersepsikan melambangkan kejantanan dan keperkasaan. Lihat aja model iklannya selalu ditampilkan sosok pria gagah dan maskulin. Di masa remajaku semasa SMA dulu, kalau ingin disebut keren dan gaul harus mau mencoba dan mengisapnya. Lalu lari terbirit-birit dan sembunyi agar tidak kelihatan guru apalagi kepala sekolah yg sedang melintas. Mungkin pada terinspirasi gaya pria di iklan tsb kali ya.
Bagi penggemarnya, hidup seperti tidak berwarna dan semu bila gak ketemu dgnnya barang sehari. Paling asik dan nikmat bila dihisap setelah makan siang dan malam atau teman sore saat minum kopi ditambah gorengan. Bahkan bagi penggemar yang ekstrim, sarapan pagi sudah cukup dengan mengisap kretek dengan secangkir minuman. Badannya langsung segar dan siap menjalani aktivitas rutin. Ajaib.
Begitu penting dan berharganya kretek bisa dilihat dari peringkat orang terkaya dinegeriku yg menurut majalah Forbes diduduki oleh pengusaha yang bergerak di bidang komoditi ini. Kalau budaya hidup sehat sudah mentradisi dan anak-anak muda pada ogah merokok, apakah mereka masih akan tetap bertengger diperingkat tsb ya?
Gabungan Nama
Yang menambah runyam pikiranku atas nama ini adalah ketika nama depan dan nama tengahnya digabung menjadi SKORUPSKI KRETEK.
Penggabungan nama tersebut membuatku teringat pemberitaan media sekitar bulan Oktober tahun 2009 lalu saat pembahasan RUU Kesehatan. Kabarnya ada ayat yang hilang saat RUU tsb disampaikan DPR kepada Pemerintah. Ayat yang hilang mengatur tentang tembakau (bahan dasar pembuatan rokok) yang disebutkan mengandung bahan adiktif.
https://nasional.tempo.co/read/201344/ayat-tembakau-hilang-dari-undang-undang-kesehatan.
Aku tidak tahu bagaimana kelanjutan kisah ayat yang hilang tsb. Mungkin masyarakat Indonesia akan bereaksi keras kalau CD bajakan film Ayat-Ayat Cinta, yang hilang dipasaran.
Nama Hiburan
Selanjutnya kita perhatikan nama akhirnya. Apakah itu nama keluarga (surname) atau panggilan ya? Aku tidak tahu. Tapi nama tersebut seperti nama orang yg berasal dari Eropa Timur. WERYNSKA.
Saat menyebut Werynska terbayang olehku seorang gadis berasal dari Rusia, Rumania, Kazakhstan, Uzbekistan atau dari negara eks Uni Sovyet lainnya yang cantiknya nauzubillah.
Rasanya pengen memencet bel, paling tidak bisa mendengar suara merdu si cantik Werynska walaupun dia tidak akan membuka pintu utama apartment.
Rasanya pengen memencet bel, paling tidak bisa mendengar suara merdu si cantik Werynska walaupun dia tidak akan membuka pintu utama apartment.
Tapi bagaimana ya kalau dia menjawab, "Komm rein...ayo mari...silakan masuk mas!!!"
Apa aku berani masuk ? Ya berani ajah...kenapa takut. Aku akan segera membuka pintu utama dengan semangat, lalu..... berjalan melaju kencang lalu berbelok menuju pintu apartment.....ku. Udara di luar sangat dingin kawan...(salah kamar he..he..).
Paling tidak, nama belakang tsb rada bisa menghibur hatiku mengimbangi 2 (dua) kata nama depan dan tengahnya yang spektakuler yang membuat pikiranku lari kemana-mana hingga melintas antar benua.
http://catatanhermansyahsiregar.blogspot.com
Comments
Post a Comment