Guter Start in Deutschland
Guter Start in Deutschland
Berlin, 04/02/18. Mengawali suatu kehidupan baru bagi calon mahasiswa Indonesia utk studi di Jerman dipandang perlu dibekali tips dan trik agar dapat melaluinya dengan aman, nyaman dan sukses. Untuk itulah Indonesisches Weisheits- und Kulturzentrum (IWKZ) atau Pusat Kearifan dan Kebudayaan Indonesia Jerman secara rutin tahunan mengadakan acara diseminasi dengan nara sumber dari jajaran KBRI yg relevan dan berbagai komunitas masyarakat Indonesia di Berlin.
Walaupun biaya kuliah di Jerman cukup minim bahkan bisa dikatakan gratis bila dibandingkan dgn negara lainnya namun satu hal yg patut diingat bahwa tingkat kegagalan mahasiswa Indonesia studi di Jerman sangatlah tinggi.
Faktor kegagalan tidak hanya karena ketidakcakapan berbahasa tetapi juga karena kurangnya kedisiplinan, kemandirian, kerja keras dan disorientasi karena pengaruh lingkungan yg sangat nyaman.
Faktor kegagalan tidak hanya karena ketidakcakapan berbahasa tetapi juga karena kurangnya kedisiplinan, kemandirian, kerja keras dan disorientasi karena pengaruh lingkungan yg sangat nyaman.
Sebagaimana dikatakan para ahli, Indonesia menjelang tahun 2030 menyongsong bonus demografi yg mana jumlah angkatan kerja yg sangat tinggi dibanding usia nonproduktif. Era gelombang emas anak jaman milenial ini bila tidak dibekali iptek, skill dan jiwa kebangsaan yg memadai bukannya menjadi agent of change namun malah jadi beban bangsanya.
Di sisi lain umumnya negara" di Eropa sedang mengalami ageing population yakni menuanya generasi pop culture dan semakin menurunnya minat pada institusi perkawinan. Berkurangnya usia produktif akan menimbulkan tarikan sentrifugal terhadap negara yg mengalami hal yg berbeda seperti Indonesia.
Kondisi ini merupakan kesempatan sekaligus tantangan bagi anak bangsa untuk belajar dan bekerja di negara" maju, menimba ilmu sekaligus internalisasi etos dan disiplin kerja.
Kondisi ini merupakan kesempatan sekaligus tantangan bagi anak bangsa untuk belajar dan bekerja di negara" maju, menimba ilmu sekaligus internalisasi etos dan disiplin kerja.
Ini kali kedua aku diberi kesempatan memberikan paparan dan kemungkinan sebagai tahun terakhir untuk acara yg sama. Mudah2an acara ini terus dapat berlanjut dan semakin dirasakan manfaatnya oleh peserta.
Semoga para calon mahasiswa ini akan berhasil melalui masa-masa yg sulit di studkol (preuni) dan dapat masuk ke universitas yg diimpikannya. Amin YRA 珞落
Comments
Post a Comment