Kisah Diri dan Inspirasi

19/10/2017
Kisah Diri dan Inspirasi

Bagi penggemar baca novel jangan sekali2 bilang belum pernah atau gak suka membaca karya sastra anak Belitong ini. Karena dia telah menjadi peletak milestone genre sastra melayu satu dekade terakhir dan bisa jadi menjadi mainstream budaya sastra Indonesia diawal abad milenial. Seperti halnya Sutan Takdir Alisyahbana (STA) dkk dahulu sebagai tokoh sastra angkatan pujangga baru.
Ya dialah Andrea Hirata, yg semula sy kira anak keturunan Jepang karena nama akhirnya tp ternyata seorang budak (anak) melayu yg lahir dan besar di sebuah pulau terpencil dan terbelakang (pada saat itu) yg bukan menjadi pusat peradaban melayu.
Tapi karena keorisinalan cerita dari pengalaman hidup yg jujur dinarasikan dgn gaya kemelayuannya yg kental ditambah dgn detil deskriptif para lakon, kondisi sosial politik dan alam lingkungan saat itu memaksa setiap pembaca mengimajinasikan sendiri pada alam bawah sadarnya masing2.
Andrea pernah bilang menulis cerita itu gampang tapi yg tersulit dan terlama adalah melakukan riset secara mendalam agar kedalaman dan keluasan cerita menjadi lebih hidup, kuat dan berwarna.
Ada saatnya satu paragraf cerita, Andrea menjelaskan misalnya bunga liar di halaman sekolahnya seperti guru biologi menjelaskan materi ajar spesies suatu flora berikut dgn istilah latinnya.
Setiap edisi novel yg terbit memaksa pembaca utk tuntas mengunyah untain kata yg berjuntai pd tiap2 lembaran halaman. Kita seperti membaca diri kita sendiri atau paling tidak diri orang tua kita dahulu dgn romantika satir atas getirnya kisah hidup.
Kisah anak manusia yg bernama Ikal sejak kecil hingga dewasa dan lingkungan yg melingkupi hidupnya seperti tiada habis utk dieksplore oleh Andrea. Kenapa hal ini bisa terjadi? Ya karena tema cerita tidak jauh dari kisah hidup si penulis itu sendiri. Dengan tiadanya jarak cerita dgn pencerita maka inspirasi cerita tiada habisnya seperti lubang sumur yg tidak berdasar.
Kekuatan dan orisinalitas menarasikan diri sendiri inilah menurut pendapat awamku yg mungkin menjadi magnet bagi pembaca asing manca negara utk tidak hanya sekedar berasik masyuk membaca novel sastranya tp sekaligus mempelajari budaya melayu nusantara dan Indonesia.
Dan kali ini babak kisah hidup manakah yg akan diungkap oleh Ikal eh Andrea pada novel barunya yg berjudul Sirkus Pohon. Atau Andrea sendiri sdh rada bosan bercerita ttg kisah hidup yg banyak bergelayut dialam hayalnya pada kota Belitong dan mencoba membuat rangkaian cerita dari babak hidup tokoh lainnya di Belitong seperti kisah si Maryamah gadis lugu yg pilu dan kisah pemuda Sabari yg cinta mati tak berkesudahan?
Hmm..aku sudah gak sabar akan melumat habis isi novel ini di atas pesawat dlm perjalanan pulang menuju benua biru.



Comments

Popular posts from this blog

Selayang Pandang Dunia Pendidikan di Jerman

Kompromi dengan Minat Anak

Menggugat (umat) Tuhan