Copy of Product, What is Next?

30/09/2017
Copy of Products, What is Next ?

Di kota Guangzhou ada mall khusus menjual produk branded berkelas KW. Ada KW 1, KW 2 dan KW 3. Maksudnya mungkin kualitas 1, 2 atau 3. Istilah tsb sebagai kata lain dari produk aspal (asli tapi palsu). Aku gak berani bilang nama mall nya takut akan dituduh pencemaran nama baik..he..he..

Di mall ini banyak sekali calo yg menawarkan jasa utk mengantar calon pembeli ke berbagai toko yg ada diseputaran mall. Kalau kita yg berpenampilan warga asing maka acap kali akan terdengar sapaan mereka, "copy...copy..copy".

Aku semula mengira mereka menawarkan pengunjung utk mengunjungi cafe atau warung kopi. Ternyata kata copy maksudnya adalah duplikasi produk..copy of products. Bingung juga mengapa orang Indonesia membuat istilah barang aspal dengan KW ya..?

Apakah singkatan dari kata kwalitas dgn berbagai kategori peringkat mutunya? Yang namanya barang produk tiruan, ya tetap aja namanya tiruan/palsu..hmmm senangnya kita dgn eufemisme bahasa demi menjaga kesantunan sikap budaya ketimuran.

Karena ada rasa khawatir membawa produk KW ke Eropa yg terkenal sangat ketat melindungi hak kekayaan intelektual (intelectual property rights), aku hanya melihat-lihat aja produk tsb. Gak berani menawar karena kalau anda menawar maka penjual merasa mendapatkan peluang dan ruang utk bernegosiasi.

Mereka adalah para negosiator ulet yg akan men challenge calon pembeli tawar menawar hingga titik darah penghabisan. Kalau calon pembeli yg rada sopan dan merasa gak enak hati menawar terlalu rendah maka tawaran anda akan disambutnya dgn gembira.

Jika anda tipikal pembeli yg tegaan, yg berani menawar hingga 50 %, mereka juga gak bakalan sewot atau gentar, bukankah ada barang KW 2 atau 3. Jika tawaran anda mencapai titik nadir the lowest price ever maka mereka akan keluarkan jurus naga nyungsep ..tarraaa...KW 3 is suitable for you sir.

Terlepas dari aspek legal, menurutku budaya meniru dlm dimensi tertentu punya dampak positif bagi kemajuan suatu peradaban. Orang Barat pd jaman renaisance juga banyak meniru puncak2 peradaban Timur spt Tiongkok, India dan Timur Tengah (Islam). Namun ada suatu fase lanjutan yg membedakannya yakni setelah meniru, Barat memodifikasi tiruannya hingga muncul suatu inovasi baru.

Tahapan modifikasi ini menurutku yg belum ditempuh China. Produk branded bisa berharga mahal tdk hanya karena kualitasnya yg bagus tapi juga karena marketingnya yg kuat didukung design yg ciamik sehingga menjadi penentu trend mode dunia. China harus keluar dari zona nyaman sbg peniru terbaik utk bertransformasi menjadi modifikator yg membuat produk baru berkualitas agar menjadi kiblat baru trend mode dunia.
Kalau hal ini tidak dilakukan maka selamanya akan melekat predikat China sbg surganya peniru barang branded.

Rasanya tidak adil ketika Timur yg sdg menggeliat bangkit dgn cara meniru tapi Barat segera memagarinya dgn penghormatan individual atas hak kekayaan intelektual. Biarin ajalah..lanjut aja meniru. Dengan adanya copy product di pasaran, negara China mampu menggerakkan roda ekonomi negara yg berpenduduk 1, 5 milyar lebih.

Warga yg selama ini suka fashion terkini tapi gak punya duit bisa bergaya dgn membeli barang" KW tsb. Bukankah populasi warga kelas menengah ke bawah lebih banyak bahkan terkadang lebih konsumtif daripada kalangan the have. Penuhi hasrat belanja mereka membeli produk kekinian dengan harga miring, toh mereka gak peduli itu asli atau palsu.

Daripada sulit membendungnya kenapa Barat tdk membuat saja barang dgn merk produk yg sama yg kualitasnya lebih rendah tapi tetap genuine dan orisinal daripada karena harga produk yg mahal 'terpaksa' ditiru oleh Timur?

Keluar dari mall, aku menyusuri trotoar jalan dan tiba2 mataku tertumbuk pada suatu papan iklan yg bertuliskan sex shop. Biasa aja sih papan iklan spt ini di luar negeri tapi tulisan dibawahnya yg bikin menggelitik 'cheap'...murah. Waw..alat bantu imajinasi dgn harga yg miring. Kok bisa ya?

Apakah berjenis KW juga spt produk branded tiruan di mall ? Apakah sensasi tiap produk alat bantu berbeda sesuai tingkat kwalitasnya? Rasanya pengen berbelok melihat produk ini..memverifikasinya scr detil (lamunan seorang pria).

Tiba" lenganku disikut oleh wanita yg berjalan disebelahku dengan setengah berteriak ngomong, "emang udah butuh alat bantu ya bang..hmm." Insting seorang istri membaca jalan pikiran suami. Kamipun terus melangkah pergi sambil dlm hati bergumam...kok bisa murah ya???



Comments

Popular posts from this blog

Selayang Pandang Dunia Pendidikan di Jerman

Kompromi dengan Minat Anak

Menggugat (umat) Tuhan