Apa yang Kau Pikirkan Palupi

10/11/2017
Apa yang Kau Pikirkan Palupi
Udara pagi dingin nan cerah di The Hague city
Namun kau muram gundah gulana tak berseri
Seakan enggan memulai rutin activity 

yang selalu datang silih berganti

Apa yang kau pikirkan Palupi ?
Angin pantai meliukkan ombak berderu
Namun kau setengah menggerutu
Tak peduli burung nuri menukik bernyanyi
Menyenandungkan partitur nada harmoni

Apa yang kau pikirkan Palupi ?
Hidup hanya sekali sesudah itu mati
Kata pujangga bermantra kata merangkai puisi
Namun kau anggap itu hanyalah suatu ilusi
Karena tidak cukup bermodalkan cinta dan motivasi

Apa yang kau pikirkan Palupi ?
Lepaskan tangan yg menopang sendu dagumu
Senyumlah agar dunia ceria menyambut hadirmu 
Teriakkan suara bahwa kau bukanlah gadis yg cengeng
Akulah Palupi remaja cantik yg tumbuh di pantai Scheveningen

Gitu dong.. 
Aku yang berdiri disampingmu juga bisa tersenyum 
sambil ngeledek meniru gaya murungmu tadi sambil berkulum

Aku yang mampir hanya sekejap 
berjalan di tepian pantai sambil bersedekap 
melawan dingin angin laut utara Holland 
rela bergaya antimaskulin agar bisa menawan

By the way..
Kok tahu sih om namaku Palupi
Kan om pengunjung baru disini

Aku juga gak tahu ya
Kenapa manggil kamu Palupi
Mungkin karena nama itu pernah singgah dihati*
Pssttt..tapi jangan bilang sama aku punya istri

NB: *hanya pernah baca judul novelnya aja kok
Oke om..
Tot ziens om je weer te zien
Leuk je te ontmoeten

Daaaggg...


Comments

Popular posts from this blog

Selayang Pandang Dunia Pendidikan di Jerman

Kompromi dengan Minat Anak

Menggugat (umat) Tuhan