Sholatlah Sampai ke Negeri China

29/10/2017
Sholatlah Sampai ke Negeri China

Pada waktu ribut isu asing dan aseng di negara kita beberapa waktu yg lalu, rasanya membuat sesak didada dan syukurlah ternyata itu hoax dan akhirnya berita tsb reda dgn sendirinya. Tentu kita merasa khawatir kalau orang asing tsb akan menggeser dan mengancam dominasi anak negeri.
Negara dan rakyat dimanapun pasti punya respon yg sama bila menghadapi isu demikian. Terlebih negara yg sangat konservatif dan otoriter demi menjaga stabilitas politik dan ekonomi negaranya seperti negara RRC. Demikian pandanganku dan mungkin juga sama dgn pembaca sekalian.
Pada hari Jumat ini, aku bersama rekan kerja yg sedang mengikuti rakor menyempatkan diri Jumatan di kota Guangzhou. Di mesjid yg terdapat makam sahabat dan paman rosulullah Saad bin Abuwaqas. Dipintu gerbang masjid ada petugas yg berpakaian seragam (aku tdk tahu petugas apa) membagikan scr gratis minuman mineral kpd jamaah.
Setelah mengambil wudhu, aku memasuki jalan setapak dan setengah berlari karena khatib hampir selesai khotbah. Karena rada terlambat, aku ditemani mahasiswa Indonesia yg menjadi guide akhirnya hanya bisa mendapatkan sedikit space dari barisan jamaah yg sudah berdiri utk mendirikan sholat di halaman luar masjid. Cukup banyak jamaah yg terpaksa sholat di luar masjid karena masjid sudah penuh.
Setelah sholat, guide kami bilang jamaah berdiri di luar halaman bukan karena ukuran masjid yg kecil. Masjid tsb sangat besar tapi karena jamaahnya sangat banyak, tidak dapat menampung jamaah. Aku sangat kaget, barisan jamaah di sekitarku sangat banyak orang Afrika dan Arab.
Kata guide, orang Afrika dan Arab yg datang ke China umumnya adalah pedagang. Mereka membeli konveksi dan barang2 produk China lainnya yg harganya cukup murah dan banyak barang KW nya. Seperti pasar Tanah Abang di Jakarta. Calo di pasar kota Guangzhou menyebut barang KW dgn istilah 'copy'.
Ternyata negara Tirai bambu cukup ramah dgn kedatangan orang asing dan sangat toleran dengan pemeluk agama muslim. Hingga sholat berakhir aku tdk bisa melihat gedung masjid, terhalang arus jamaah yg akan keluar dan rombongan delegasiku yg mau pulang.




Comments

Popular posts from this blog

Selayang Pandang Dunia Pendidikan di Jerman

Kompromi dengan Minat Anak

Menggugat (umat) Tuhan