Sinovik 2017

29/04/207
Sinovik 2017

Jakarta (28/04). Setiap tahun, dlm rangka percepatan reformasi birokrasi pelayanan publik, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN RB) menyelenggarakan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) yg diikuti oleh semua Kementerian, Lembaga Negara, Pemerintah Daerah, BUMN dan BUMD (one agency, one innovation).
Untuk tahun 2017 ini telah mendaftar sebanyak 3.054 peserta inovasi termasuk KBRI Berlin yg mengusung inovasi layanan lapor diri berbasis teknologi informasi yang dinamakan Aplikasi Lapor Diri (LaDi) WNI Terintegrasi scr Online pada Perwakilan RI se Jerman.
Setelah dilakukan evaluasi oleh KemenPAN RB maka dipilih dan ditetapkan 99 peserta dari 3.054 peserta tersebut utk menuju babak selanjutnya yg disebut sebagai TOP 99. (Info lengkap klik link di bawah).
Alhamdulillah, aplikasi LaDi termasuk salah satu yg terpilih dan ditetapkan sbg TOP 99 inovasi pelayanan publik tahun 2017 oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB).
Selanjutnya peserta TOP 99 diundang KemenPAN RB untuk presentasi dan wawancara atas inovasi yg telah dibangun dan telah diimplementasikan minimal selama 1 tahun kalender sbg tahapan seleksi lanjutan menuju penetapan TOP 40.
Sebagai salah satu peserta TOP 99, presentasi dan wawancara atas aplikasi LaDi dilakukan oleh inovator (Atase Imigrasi KBRI Berlin didampingi oleh Wakil Duta Besar KBRI Berlin). Secara garis besar materi presentasi yg disampaikan yaitu:
- filosofi reorientasi suatu kewajiban publik menjadi layanan publik (bureaucratic to services reform);
- dasar hukum lapor diri;
- tinjauan umum wilayah kerja akreditasi;
- keunikan inovasi;
- dampak positif bagi pemohon;
- dampak positif bagi Perwakilan;
- diseminasi;
- replikasi dan keberlanjutan;
- testimonial.

Tim panelis pewawancara terdiri antara lain Dr. Refly Harun (pakar Hukum Tata Negara), Dr. Siti Zuhro (peneliti senior LIPI), Deputi Menpan RB, Dr. Muhammad Imanuddin (Asisten Deputi Kemenpan RB), Dr Eko Prasodjo (pakar Kebijakan Publik UI, berhalangan hadir).
Keberhasilan LaDi mengikuti Sinovik bukanlah semata2 karena sebuah inovasi namun juga karena dukungan dan arahan Bapak Duta Besar RI Berlin sbg inisiator dan inspirator LaDi serta partisipasi aktif seluruh WNI dan komunitas masyarakat Indonesia di Jerman. Testimoni masyarakat salah satu unsur penilaian dan memiliki bobot yg cukup tinggi.
Tujuan mengikuti kompetisi ini bukan sekedar ingin mendapatkan penghargaan atau pengakuan. Apakah LaDi akan lolos menuju TOP 40 bukanlah hal penting. Namun lebih sebagai upaya peningkatan kapasitas pelaksanaan salah satu tugas dan fungsi Perwakilan RI dlm melayani dan melindungi WNI di Luar Negeri.
Harapannya aplikasi LaDi juga mrpkn wujud Nawa Cita Kepala Negara RI yg menghendaki hadirnya negara dlm kehidupan pribadi warganya, dalam hal ini LaDi telah hadir dalam genggaman tangan setiap WNI yg berdomisli di luar negeri c.q. Jerman.
Hanya ucapan Terima Kasih yg dapat Tim LaDi sampaikan kepada semuanya. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan karunianya kepada kita semua. Amin YRA.
NB: Kali ini tulisannya rada serius ya...he..he..




Comments

Popular posts from this blog

Selayang Pandang Dunia Pendidikan di Jerman

Kompromi dengan Minat Anak

Menggugat (umat) Tuhan